Ketua Komisi V DPR RI Lasarus meminta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) segera melakukan penanganan darurat terhadap kawasan situs sejarah Batu Tulis di Kota Bogor, termasuk Stasiun Batu Tulis, yang menunjukkan kerusakan signifikan akibat kondisi tanah dan aliran sungai di sekitarnya.
Dalam kunjungan kerja bersama jajaran pemerintah pusat dan daerah, dirinya menemukan adanya rekahan tanah yang berpotensi merusak kawasan tersebut. Ia mengingatkan, jika dibiarkan, air akan terus meresap dan menggerus pondasi bangunan.
“Kalau rekahan ini air masuk terus, lama-lama pondasinya bisa tergerus. Kalau tidak cepat ditahan, istananya bisa hilang. Ini darurat untuk segera ditangani,” kata Lasarus saat agenda Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Stasiun Batu Tulis, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/9/2025).
Lebih lanjut, ia menyoroti kondisi di sisi utara kawasan yang berbatasan dengan pemukiman warga. Bronjong di aliran sungai dekat istana, menurutnya, mengalami penurunan sehingga mempengaruhi akses jalan sekitar. Kondisi tersebut bisa mengancam rumah warga karena kemiringan tanah hampir 90 derajat.
“Penanganannya harus hati-hati. Kalau tidak sesuai teknik, justru bisa ambruk dan membahayakan bangunan maupun penduduk,” ujarnya.
Lasarus menilai situasi ini mendesak sehingga Kementerian PU perlu segera menurunkan tim teknis dan memanfaatkan pendanaan darurat agar penanganan tidak terhambat prosedur birokrasi. Selain itu, ia juga menyoroti rencana pengembangan ruang terbuka hijau seluas 23.000 meter persegi di kawasan Bandar yang diharapkan dapat ditangani oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Menurutnya, jika kawasan tersebut memiliki nilai sejarah nasional, penganggaran melalui APBN dapat dilakukan. Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung sulitnya akses kepala daerah untuk berkomunikasi langsung dengan kementerian. “Kadang-kadang sekelas wali kota mau ketemu kementerian agak susah. Biasanya sudah sampai lobi, disuruh pulang dulu. Jadi, kita berharap komunikasi ini bisa difasilitasi,” kata Lasarus.
Lasarus menegaskan, Komisi V DPR RI akan terus mengawal penanganan darurat di kawasan Batu Tulis, penguatan ruang terbuka hijau, hingga peningkatan layanan transportasi publik. “Yang penting ini bisa cepat ditangani. Jangan sampai kita terlambat lalu kehilangan warisan sejarah sekaligus mengorbankan keselamatan warga,” pungkas politisi Fraksi PDI Perjuangan itu.
