Anggota Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI Muhammad Haris menegaskan pentingnya keberpihakan pada tenaga kerja lokal dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang. Hal tersebut ia sampaikan dalam kunjungan kerja BAM DPR RI ke Batang, Jawa Tengah, Senin (22/9/2025).
“Penyerapan tenaga kerja harus berasal dari masyarakat lokal, masyarakat Batang, sehingga problem pengangguran yang ada di Kabupaten Batang bisa teratasi dengan sebaik-baiknya,” ujar Haris dalam kesempatan itu.
Dalam pertemuan tersebut, ia sempat mempertanyakan persentase tenaga kerja yang direkrut dari Batang. Haris mengaku lega setelah mendapat penjelasan bahwa mayoritas pekerja berasal dari daerah setempat.
“Itu merupakan sesuatu yang sangat menggembirakan buat kami, karena memang diharapkan tumbuhnya industri di KEK ini bisa mengurangi pengangguran di Batang secara khusus, Jawa Tengah secara umum, dan tentu juga Indonesia pada umumnya,” jelas Politisi Fraksi PKS ini.
Namun demikian, Haris mencatat masih terdapat kendala terkait kualitas tenaga kerja. Menurutnya, keterbatasan kemampuan bahasa dan tenaga ahli, khususnya di bidang manajemen dan teknik, membuat sebagian perusahaan merekrut pekerja dari luar Batang maupun luar Jawa Tengah.
“Tidak apa-apa, dalam konteks tenaga-tenaga khusus tertentu yang memang tidak ditemukan di Batang atau Jawa Tengah. Kebijakan yang diambil, yakni 30 persen dari Batang, 30 persen dari Jawa Tengah, dan selebihnya dari luar daerah, itu masih bisa dipahami,” terang Anggota Komisi Tenaga Kerja DPR RI itu.
Lebih lanjut, Haris berharap komposisi tenaga kerja lokal dapat terus ditingkatkan. “Harapannya ke depan lebih banyak lagi merekrut tenaga kerja dari Batang dan Jawa Tengah, sehingga problem pengangguran 4,7 persen di Jawa Tengah bisa teratasi dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.