Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI menekankan pentingnya membangun budaya baru dalam tata kelola Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, khususnya terkait larangan pembuangan limbah ke sungai. Hal ini disampaikan Ketua BAM DPR RI, Ahmad Heryawan, saat kunjungan kerja serap aspirasi di Provinsi Jawa Barat.
Ahmad Heryawan menegaskan bahwa sungai bukanlah tempat pembuangan, melainkan sumber kehidupan yang harus dijaga dari hulu hingga hilir. “Di kawasan tengah sampai ke hilirnya tentu perlu membangun budaya masyarakat yang baru yang tidak ada pembuangan apapun ke sungai,” tegas Aher, sapaan akrabnya, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (23/09/2025).
Lebih lanjut, Aher menegaskan bahwa budaya tidak membuang sampah di sepanjang DAS Citarum harus menjadi budaya baru. “Tidak ada buang limbah kotoran ternak, rumah tangga, maupun industri. Pokoknya sungai itu bukan tempat buangan, tapi tempat mengalirnya air untuk kehidupan,” tegasnya.
Menurutnya, perilaku membuang limbah ke sungai telah berlangsung lama dan menjadi salah satu penyebab utama pencemaran Sungai Citarum. Jika tidak segera diubah, kebiasaan tersebut akan menghambat upaya pemulihan kualitas air serta menurunkan manfaat sungai bagi masyarakat luas.
Lebih lanjut, Ahmad Heryawan menyoroti pentingnya sistem pengolahan sampah yang baik di luar aliran sungai. Ia menekankan bahwa sampah harus ditangani melalui mekanisme terintegrasi, bukan dialirkan ke sungai. “Sampahnya tentu saja harus ada pengolahan sampah di luar sungai, tidak dibuang ke sungai,” jelasnya.
BAM DPR RI juga mendorong pemerintah daerah di kawasan Bandung Raya untuk membangun sistem pengolahan sampah terintegrasi lintas kabupaten/kota. Pendekatan modern dinilai penting, sehingga sampah tidak hanya ditangani tetapi juga dapat memberikan nilai tambah, seperti menghasilkan listrik atau produk ekonomi lainnya.
“Pendekatan pengolahan harus modern, sebagaimana di negara-negara maju. Sampah bisa diolah dengan baik, menghasilkan listrik atau barang lain yang bernilai ekonomi. Dengan begitu, masalah sampah terselesaikan sekaligus membuka peluang baru bagi masyarakat,” ujar Politisi Fraksi PKS ini.
Ia menegaskan, keberhasilan dalam mengelola sampah dan menjaga kebersihan sungai akan menjadi indikator meningkatnya peradaban masyarakat Indonesia. Air bersih dan lingkungan yang terjaga akan memberi dampak besar terhadap kualitas hidup masyarakat, baik di pedesaan maupun perkotaan.
Melalui kunjungan kerja ini, BAM DPR RI meneguhkan komitmen untuk terus menyerap aspirasi masyarakat serta mendorong kebijakan strategis yang berpihak pada kelestarian lingkungan. Harapannya, Sungai Citarum dapat kembali menjadi sungai yang bersih, sehat, dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi generasi mendatang.