Anggota DPR RI Komisi VIII, Sudian Noor mengungkapkan bahwa media sosial dan platform digital lainnya bisa dijadikan media atau sarana dakwah dan pendidikan Islam yang relevan dengan generasi masa kini. 

“Pemuda Islam harus melek teknologi. Dakwah dan pendidikan kini harus berjalan seiring dengan kemajuan zaman. Salah satunya lewat media sosial dan platform digital. Dan Program Pesantren Go Digital ini menjadi momentum penting dalam memperkuat peran humas pesantren agar lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi digital,” ujar Sudian saat menggelar Program Pesantren Go Digital do Masjid Ar-Raudhah, Wardatul Arsyad, Kecamatan Simpang Empat, Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu.

Dalam masa resesnya itu, Politisi dari Fraksi PAN ini mendukung penuh upaya digitalisasi pesantren. Bahkan menurutnya Masjid pun dapat digunakan sebagai pusat peradaban dan inovasi umat, selain tentunya yang utama sebagai tempat ibadah. 

“Masjid selain sebagai tempat ibadah, juga bisa menjadi pusat inovasi dan penggerak ekonomi kreatif jika teknologi dimanfaatkan secara produktif oleh generasi muda,” tambah wakil rakyat dari Dapil Kalimantan Selatan II yang meliputi Kab. Kotabaru, Kab. Tanah Bumbu, Kab. Tanah Laut, Kota Banjarbaru, dan Kota Banjarmasin itu.

Oleh karenanya, ia berharap pesantren dan masjid mampu menjadi motor penggerak perubahan sosial yang positif, sekaligus pusat pemberdayaan masyarakat, wadah penguatan karakter dan kreativitas umat di era digital. Tidak hanya itu, melalui program Pesantren Go Digital ini, juga diharapkan lahir generasi muda Islam yang cakap digital, kreatif, dan berakhlak mulia. 

Dalam kesempatan yang sama, hadir juga  Anggy Firmansyah dari gerakan Masjid Sejuta Pemuda sebagai narasumber yang turut memberikan motivasi kepada peserta. Ia mengajak santri dan pegiat dakwah untuk terus berinovasi dalam mengemas pesan keislaman agar lebih menarik di era digital.

Comments are closed.

Exit mobile version